Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 09:34:59【Resep Pembaca】267 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(667)
Artikel Terkait
- Korban meninggal akibat hujan lebat di Meksiko bertambah jadi 44 orang
- Kelompok bantuan tuding paramiliter RSF lakukan kekerasan di El Fasher
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
- Dinkes: Waspada ISPA, kembali pakai masker dan jaga jarak
- Nikita Mirzani divonis empat tahun penjara dan denda Rp1 miliar
- Nikita keberatan terhadap vonis empat tahun & denda Rp1 miliar
- Masyarakat lepas liar 20 ribu tukik di Paloh Kalbar
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- Anggota DPR: MBG menurunkan stunting, tingkatkan kualitas pendidikan
Resep Populer
Rekomendasi

UNRWA: 300.000 siswa di Jalur Gaza akan kembali bersekolah

Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu

Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah

BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan

Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan

NasDem gelar program kesehatan masyarakat demi cipngakan SDM sehat

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga